TOLAK HUJAN
Mitos adalah sesuatu yang
berupa
wacana (bias
berupa
cerita, asal-usul, atau keyakinan) yang
keberadaannya diyakini bahwa harus dilakukan. Keberadaan mitos sangat erat kaitannya dengan adat istiadat atau budaya
yang masih bersifat tradisional. Tanah jawa sangat kental sekali budaya dari leluhurnya
yang sampai sekarang dipercayai kebenarannya. Salah satunya yakni mitos tolak hujan saat mengadakan hajatan pernikahan.
Pawang hujan adalah salah satu jenis
paranormal yang melayani jasa agar
suatu wilayah tidak terjadi hujan. Pawang hujan tidaklah menolak datangnnya hujan, melainkan hanya memindahkan hujan dari satu tempat ketempat
yang lain. Doa-doa dipanjatkan sehari sebelum hajatan diadakan pada waktu malam hari midodareni pengantin. Alat-alat yang harus dipersiapkan adalah sapu geram dan pakaian temanten. Sebelum melakukan ritual
tolak hujan, sang pawang harus berpuasa disertai begadang (lek-lekan) sehari semalam dan mandi keramas tujuan bersih diri. Berdoa dengan sungguh-sungguh dengan batin
yang kuat. Hal tersebut bertujuan agar doa-doa yang dipanjatkan kepada sang
Pencipta terkabul dan terhindar dari hujan yang akan mengguyur wilayah hajatan yang
berlangsung. Dalam melakukan ritual ini, sang pemilik rumah melimpahkan semua kepada
sang pawang hujan. Sarana yang digunakan untuk berdoa yakni baju temanten dan sapu geram. Sapu geram tersebut
di letakkan di belakang rumah sebelah kiri yang jarang dijamah orang banyak atau bisa di
atas genteng. Mantra yang diucapkan kurang lebih seperti:“Bismillahirrahmanirrohim,
jaluksumilak 7 pal adohekaro sing digawemau…………………………aamiin”
Namun secara konteks dan tujuan mitos itu sama dengan realita
yang ada di sebagian masyarakat jawa, yaitu kira-kira menggambarkan mitos yang
diyakini oleh orang-orang tua jawa jaman dahulu. Orang
tua jaman dulu pasti memberitahu dan memberi nasihat pada kita itu dipengaruhi oleh mitos-mitos dan itu sudah menjadi suatu kultur
yang melekat di dalam diri mereka.
Mitos itu berkembang dari mulut ke mulut
yang disampaikan melalui cerita atau dongeng. Itu disebabkan karena ilmu pengetahuan
orang tua jaman dahulu masih terbilang kurang dan bagi orang yang
menerima informasi tersebut menerimanya dengan begitu saja tanpa harus melakukan penelitian terlebih dahulu. Percaya atau tidak akan mitos-mitos
yang ada di kehidupan kita, itu tergantung dari keyakinan masing-masing.
Narasumber: Mbah Giyo
Ini sebagian mitos yang ada di daerah saya, mungkin mitos dan kepercayaan di daerah kaliyan berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar