Lagi-lagi hidup selalu berjalan
dengan seiring nya waktu dimana kita selalu beranjak dari satu tempat ke tempat
yang lain. Kali ini aku ingin istilahnya ya curhat lah sama kaliyan, aku tak
menyangka bahkan tak terpikirkan oleh ku peristiwa ini terjadi bahkan aku alami
secepat ini.
Keluarga yang senantiasa ku sayangi
senantiasa aku banggakan telah meninggalkanku secepat ini. Ayah yang selama ini
tak pernah hidup bersama ku, bahkan kami jarang untuk merasakan kehidupan
dimana kami merasakan kenyamanan berada di dekat seorang ayah, seorang
laki-laki yang ku punyai dan dia lah yang paling aku ridukan kedatangannya tiap
kali hari Raya Idul fitri. Kini waktu berkata padaku, kini dia telah
meniggalkan kami. Kini ayah tak lagi menemaniku disetiap aku bersyukur, disetiap
kali aku merasakan kebahagian, dimana setiap aku aku mengeluh “yah, mbak gak
punya uang”
Ya Allah, secepat inikah aku ditemani Ayah? Secepat inikah
beliau meninggalkan kami untuk waktu yang lama? Hatiku mulai rapuh, tak mampu
merasakan keadaan apa yang sedang terjadi dalam waktu ini?
Ayah, aku pengen meluk ayah yah, pengen nyium kening ayah,
pengen denger suara ayah yang setiap kali setiap detik ayah telp aku. Maaf mbak
sering kali tidak mengangkat telp dari ayah, maaf aku sering kali jengkel dengan
ayah yang sebenarnya khawatir dengan keadaanku. Yah, mbak minta maaf sering
kali benci dengan ayah, yang sering kali disuruh ayah berdeming dalam hati,
yang sering ngomong ayah dibelakang, seringkali mbak kecewane ayah yang tiap
bertanya mesti tak bohongi. Ayah sebenarnya mbak sayang banget sama ayah.
Maaf mbak yang kurang peka terhadap kekhawatiran ayah dengan
mbak. Yah, ayah yang tenang disana ya, yang tersenyum disetiap kali ku kirim
doa untukmu. Yah, mbak gawene pegel karo ayah, ya allah aku menyesal melakukan
hal itu pada kedua orang tuaku yang memeliharaku sampai seperti ini. Ya Allah,
aku hanya ingin melihat senyum ayah disetiap harinya di SurgaMu. Aku kan jadi
anak yang berbakti padamu yah, maaf mbak sering ngrepotne ayah, gawe ayah
sampek nesu karo mbak. Aku kroso kelangan banget setelah ayah gak enek ngeneki.
Yah, maafne mbak yang sering menyembunyikan hal-hal tentang
ibu yang seharusnya hal itu diketahui sama ayah.
Namun kali ini aku tak bisa memungkiri, bahwa ayah lebih
tenang di alam sana, lebih nyaman lebih merasa dilidungi dekat denganNya. Aku
aku blas gak iso ngertiin ayah, yang ternyata disetiap hidupnya merasa sendiri
dan terbebani oleh masalah, aku aku anak yang durhaka, aku hanya memikirkan
diri sendiri. Tak tahu apa yang dirasakan ayah selama ini. Semoga ayah
merasakan kehidupa nyata yang sebenarnya ayah bahagia disana. Mbak akan selalu
berbakti pada mu yah, tak doakan selalu agar ayah bahagia agar ayah punya temen
di surgaNya Allah.
Yah, mbak gung iso bales perjuangan ayah selama iki, tapi
mbak janji akan terus membahagiakanmu dengan lantunan doa dari hati, dari kalbu
untuk temani selalu ayah. Yah maaf juga mbak seringkali ngeyel nek disuruh
ayah, ayah tau kan ini akan terjadi. Yah, ayah harus janji tersenyumlah selalu
seraya melihatku kelak dewasa nanti.
Terimakasih telah menjadi Kepala keluarga yang hebat yah,
terimakasih menjadi ayah yang tegar tak pernah membebani keluarga dengan
masalah yang ayah bebani sendiri.
Ayah gak boleh sedih ya, tetaplah menjadi seseorang yang
heabt dalam hati Ibu, Mbak, Adik. Kelak kita kan berkumpul di surga nanti.
Aku janji kan jadi anak sholehah untukmu yah, yakin ayah
lebih baik disisiNya. Aamiin aamiin aamiin aamiin.
Setiap kali aku akan mengunjungi makammu yah,tak akan kulupa
jasamu yah. Allah punya rahasia tersendiri tuk kehidupan kita, ini yang terbaik
buat keluarga kita, Jaga diri baik-baik yah. We love you, aku janji jagain ibu
dan adik. We miss you ayah. Semoga tenang di Surga. Aamiin aamiin aamiin ya
rabbal ‘alamin.
Selalu mendoakanmu yah.
Yang meridukanmu
Anthik Rowindasari
Yang dulunya aku selalu kau telepon hanya sekedar mendengar
suaraku, kini semua hanya kenangan. Ayah, ayah lebih bahagia disana. Mbak tak
lupa selalu mendoakan ayah supaya mendapatkan tempat yang indah di sisiNya.
Aamiin
Mbak akan jadi anak yang diinginkan ayah sesuai doa yang kau
ucap waktu itu. Mbak berusaha kan bahagiakan ibu dan adik, ayahku sayang
berbahagialah kau disana, selalu lah tersenyum bercanda tawa dengan bidadari
surgaNya Yang Maha Kuasa. Aku anakmu
yang akan selalu menjadi penerang dalam kuburmu, yang akan menjadi penolong mu,
yang akan mendoakanmu.